Ini bukan pertama kali aku merasa tersesat. Sejauh ini aku melangkah, ternyata ku sadari aku tetap di tempat, tidak pernah benar-benar beranjak dari titik awal bahkan aku pun tak tahu harus kemana dan apa tujuan ku.
2 orang bermain layangan |
Sebuah layang-layang terbang tinggi di langit. Setinggi apa pun dia terbang, pasti akan ditarik kembali untuk tetap bersama pemiliknya. Dia dapat terbang kapan dan dimanapun sesuai kehendak sang pemilik, selalu dalam kendali sang pemilik. Kadang dia diadu dengan layangan lain, kekuatan talinya dan keindahan bentuk serta rupanya, bukan untuk membuatnya menjadi lebih tangguh tapi hanya untuk memuaskan ego sang pemiliknya.
Suatu hari layang-layang itu putus talinya. Dia senang dapat melayang tanpa kendali sang pemilik. Bebas... Sesaat dia merasa senang, dapat terbang kesan-kemari kemana saja angin berhembus meniupnya. Tapi tetap saja dia tak punya tujuan kemana hendak pergi dan tak tahu apa yang dia inginkan. Setelah sekian lama melayang-layang tak tentu arah, dia pun merasa lelah tapi dia tak dapat berhenti selama angin tetap berhembus.
Tiba-tiba layang-layang itu merasa tubuhnya tersentak, benangnya yang panjang menjuntai tersangkut di ranting sebuah pohon, dia masih melayang tapi tetap di tempat. Beberapa saat kemudian angin berhenti bertiup, tubuh layang-layang itu mulai terkulai jatuh di atas dedaunan pada ranting tempatnya tersangkut.
Ah... Akhirnya dapat juga dia beristirahat sejenak. Seekor burung kecil terbang melintas dihadapannya, hinggap di salah satu ranting yang tak jauh dari tempatnya itu tersangkut. Sesaat kemudian burung kecil itu melompat-lompat dari tempatnya bertengger ke ranting-ranting yang lain sambil sesekali mematuki ulat dan serangga kecil lainnya yang ada di ranting pohon. Begitu terus berulang kali sampai akhirnya burung kecil itu merasa kenyang dan nemutuskan untuk terbang lagi. Terbang jauh kemana saja burung kecil itu kehendaki.
Layang-layang hanya dapat melihat tingkah laku si burung kecil, "andai aku seekor burung, tentu aku akan tahu untuk apa aku hidup dan aku pun punya tujuan. Aku dapat terbang kemana saja dan berbuat apa pun yang ku sukai. Melihat belahan lain dunia dan berbuat banyak karya".
Layang-layang tak tahu hendak kemana, tak punya arah dan tujuan. Selama ini ia hanya menuruti kehendak pemiliknya tanpa membantah atau bertanya. Dia pun tidak pernah ditanya, apa yg dia sebenarnya inginkan dan harapkan.
Tetapi dia rindu rumah, rindu pemiliknya. Apapun yang pemiliknya lakukan padanya, perlakuan baik dan buruk, dia tetap menyayangi pemiliknya.
Lesu tertunduk dan pejamkan mata, dia tak tahu dimana saat ini dia berada dan tak tahu pula kemana dan bagaimana cara untuk pulang...
the lost kite |
~~~ oOo ~~~
.
Komentar
Posting Komentar
harap menggunakan tata bahasa yang baik dalam memberikan komentar.