Langsung ke konten utama

the LoSt KiTe

Ini bukan pertama kali aku merasa tersesat. Sejauh ini aku melangkah, ternyata ku sadari aku tetap di tempat, tidak pernah benar-benar beranjak dari titik awal bahkan aku pun tak tahu harus kemana dan apa tujuan ku.


2 orang bermain layangan


Sebuah layang-layang terbang tinggi di langit. Setinggi apa pun dia terbang, pasti akan ditarik kembali untuk tetap bersama pemiliknya. Dia dapat terbang kapan dan dimanapun sesuai kehendak sang pemilik, selalu dalam kendali sang pemilik. Kadang dia diadu dengan layangan lain, kekuatan talinya dan keindahan bentuk serta rupanya, bukan untuk membuatnya menjadi lebih tangguh tapi hanya untuk memuaskan ego sang pemiliknya. 

Suatu hari layang-layang itu putus talinya. Dia senang dapat melayang tanpa kendali sang pemilik. Bebas... Sesaat dia merasa senang, dapat terbang kesan-kemari kemana saja angin berhembus meniupnya. Tapi tetap saja dia tak punya tujuan kemana hendak pergi dan tak tahu apa yang dia inginkan. Setelah sekian lama melayang-layang tak tentu arah, dia pun merasa lelah tapi dia tak dapat berhenti selama angin tetap berhembus.

Tiba-tiba layang-layang itu merasa tubuhnya tersentak, benangnya yang panjang menjuntai tersangkut di ranting sebuah pohon, dia masih melayang tapi tetap di tempat. Beberapa saat kemudian angin berhenti bertiup, tubuh layang-layang itu mulai terkulai jatuh di atas dedaunan pada ranting tempatnya tersangkut. 

Ah... Akhirnya dapat juga dia beristirahat sejenak. Seekor burung kecil terbang melintas dihadapannya, hinggap di salah satu ranting yang tak jauh dari tempatnya itu tersangkut. Sesaat kemudian burung kecil itu melompat-lompat dari tempatnya bertengger ke ranting-ranting yang lain sambil sesekali mematuki ulat dan serangga kecil lainnya yang ada di ranting pohon. Begitu terus berulang kali sampai akhirnya burung kecil itu merasa kenyang dan nemutuskan untuk terbang lagi. Terbang jauh kemana saja burung kecil itu kehendaki.

Layang-layang hanya dapat melihat tingkah laku si burung kecil, "andai aku seekor burung, tentu aku akan tahu untuk apa aku hidup dan aku pun punya tujuan. Aku dapat terbang kemana saja dan berbuat apa pun yang ku sukai. Melihat belahan lain dunia dan berbuat banyak karya".

Layang-layang tak tahu hendak kemana, tak punya arah dan tujuan. Selama ini ia hanya menuruti kehendak pemiliknya tanpa membantah atau bertanya. Dia pun tidak pernah ditanya, apa yg dia sebenarnya inginkan dan harapkan.
Tetapi dia rindu rumah, rindu pemiliknya. Apapun yang pemiliknya lakukan padanya, perlakuan baik dan buruk, dia tetap menyayangi pemiliknya.
Lesu tertunduk dan pejamkan mata, dia tak tahu dimana saat ini dia berada dan tak tahu pula kemana dan bagaimana cara untuk pulang...


the lost kite



~~~ oOo ~~~


.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

KeRuPuK

Hari itu, jumat cerah cerah. Saat kami mengunjungi sebuah hotel berbintang di kota Bandung. Berjalan menelusuri lorong-lorong dan memasuki beberapa ruangan yang sunyi namun bersih, ramah dan hangat. Menikmati dan mengagumi arsitektur masa kolonial. Klasik, anggun dan megah. Bersatu apik dengan tatanan interior modern, rapi dan wangi. Seorang pelayan di ruang makan Hotel Savoy Homann   (photo by Primas Onnie) Hingga sampailah kami di sebuah ruangan yang sedang dipersiapkan untuk makan siang.   Tiba-tiba pandangan ku tersita ke seberang ruangan, di satu sudut ruang itu agak menyendiri.  Sosok itu... Dia diam disana, begitu mempesona dan indah. Aura kuat terpancar dari tubuhnya. Seolah memintaku untuk mendekat.  Sesaat jiwa yang lapar tak kuat menahan godaannya tuk mencicipi, setelah lelah seharian berjalan mengarungi dunia fana. Ah...  Tak kuat rasanya.  Tapi beranikah aku memintanya? Malu...  Itu yang ada dalam benakku saat itu. Sekilas ku l...

Setan Gunung Ciremai

Dia menoleh dan tersenyum.  Diulurkannya tangannya untuk membantu menaiki undakan akar pohon dan bebatuan.  Sejenak ku tertegun.  Sekilas terbaca sesuatu yang tidak disangka dan tidak direncanakan. Entah setan mana yang merasuki dan menutup matanya.  Mungkin pula hantu penunggu gunung Ciremai yang tiba-tiba tergoda untuk mengganggu.  Ataukah setan yang merasuki, atau memang ada malaikat yang Diperintahkan untuk datang dan memberikan berkah ? Sorot matanya terlihat tidak biasa, genggaman tangannya erat menghangatkan.  Jelas terlihat dan dipahami tanpa harus diucapkan dengan kata-kata.  Sejenak terlena, membangkitkan rasa yang telah lama sirna. ilustrasi oleh model lokasi : habitat Panthera pardus melas , jalur pendakian Gn.Ciremai via Linggarjati ~~~   👻 ... 👻 ... 👻   ~~~ Dalam perjalanan pulang, tak hentinya kami bercanda.  Tangannya tak lepas menggenggap tangan ku atau merangkul pundakku. "Kalau nikah nanti, kita mau pakai ...

Mati Lampu

Tidak pernah terpikir sedikit pun  soal kematian walau pernah berencana untuk bunuh diri ketika berumur 7 tahun.  Tapi akhir-akhir ini kematian  membayangi di mata. Sebuah makam Tionghoa Bukan kuatir atau ketakutan tentang apa yang akan terjadi setelah kematian atau bagaimana proses kematian itu. Ah... Entah bagaimana menjabarkannya. 😕 Bayangan ex pacar, papa, teman, bahkan kucing ku  yang semua tiba-tiba meninggal tanpa ada gejala sakit parah, masih membuat sesak dada dan berlinang air mata. Kematian tidak seperti lampu mati yang bisa ditekan saklar nya untuk menyalakannya kembali. Bahkan penguasa dunia paling diktator dan paling berkuasa pun tidak dapat mengatur kematian. Mungkin memang hanya drakula yang tidak bisa mati dan drakula pun suatu saat akan mengatakan "aku bosan hidup, aku lelah". 😁✌️ Jadi penasaran, apa yang akan dikatakan seorang atheis tentang kematian ya ?  ~~~ 👻 ~~~ Pagi itu ketika dalam perjalanan ke luar kota, notifasi hp ku berbunyi mena...