Langsung ke konten utama

KeRuPuK

Hari itu, jumat cerah cerah. Saat kami mengunjungi sebuah hotel berbintang di kota Bandung. Berjalan menelusuri lorong-lorong dan memasuki beberapa ruangan yang sunyi namun bersih, ramah dan hangat.

Menikmati dan mengagumi arsitektur masa kolonial. Klasik, anggun dan megah. Bersatu apik dengan tatanan interior modern, rapi dan wangi.


Seorang pelayan di ruang makan Hotel Savoy Homann 
(photo by Primas Onnie)


Hingga sampailah kami di sebuah ruangan yang sedang dipersiapkan untuk makan siang.  Tiba-tiba pandangan ku tersita ke seberang ruangan, di satu sudut ruang itu agak menyendiri. 

Sosok itu... Dia diam disana, begitu mempesona dan indah. Aura kuat terpancar dari tubuhnya. Seolah memintaku untuk mendekat.  Sesaat jiwa yang lapar tak kuat menahan godaannya tuk mencicipi, setelah lelah seharian berjalan mengarungi dunia fana.

Ah...  Tak kuat rasanya.  Tapi beranikah aku memintanya?
Malu...  Itu yang ada dalam benakku saat itu.

Sekilas ku lirik Malia di sampingku.  Matanya pun lekat memandang sosok yang sama.  Malia terdiam tak dapat berkata-kata.
Sesaat kemudian kurasakan Malia mencengkeram lenganku erat, matanya tetap tak lepas dari sosok yang mempesona itu, dan setengah berbisik dia berkata, 
"teh Prim, itu kerupuk sepertinya enak sekali ya. Renyah dan gurih. Minta boleh gak ya ?"


😁 ✌ 😂


Komentar

Posting Komentar

harap menggunakan tata bahasa yang baik dalam memberikan komentar.

Postingan populer dari blog ini

Setan Gunung Ciremai

Dia menoleh dan tersenyum.  Diulurkannya tangannya untuk membantu menaiki undakan akar pohon dan bebatuan.  Sejenak ku tertegun.  Sekilas terbaca sesuatu yang tidak disangka dan tidak direncanakan. Entah setan mana yang merasuki dan menutup matanya.  Mungkin pula hantu penunggu gunung Ciremai yang tiba-tiba tergoda untuk mengganggu.  Ataukah setan yang merasuki, atau memang ada malaikat yang Diperintahkan untuk datang dan memberikan berkah ? Sorot matanya terlihat tidak biasa, genggaman tangannya erat menghangatkan.  Jelas terlihat dan dipahami tanpa harus diucapkan dengan kata-kata.  Sejenak terlena, membangkitkan rasa yang telah lama sirna. ilustrasi oleh model lokasi : habitat Panthera pardus melas , jalur pendakian Gn.Ciremai via Linggarjati ~~~   👻 ... 👻 ... 👻   ~~~ Dalam perjalanan pulang, tak hentinya kami bercanda.  Tangannya tak lepas menggenggap tangan ku atau merangkul pundakku. "Kalau nikah nanti, kita mau pakai ...

Mati Lampu

Tidak pernah terpikir sedikit pun  soal kematian walau pernah berencana untuk bunuh diri ketika berumur 7 tahun.  Tapi akhir-akhir ini kematian  membayangi di mata. Sebuah makam Tionghoa Bukan kuatir atau ketakutan tentang apa yang akan terjadi setelah kematian atau bagaimana proses kematian itu. Ah... Entah bagaimana menjabarkannya. 😕 Bayangan ex pacar, papa, teman, bahkan kucing ku  yang semua tiba-tiba meninggal tanpa ada gejala sakit parah, masih membuat sesak dada dan berlinang air mata. Kematian tidak seperti lampu mati yang bisa ditekan saklar nya untuk menyalakannya kembali. Bahkan penguasa dunia paling diktator dan paling berkuasa pun tidak dapat mengatur kematian. Mungkin memang hanya drakula yang tidak bisa mati dan drakula pun suatu saat akan mengatakan "aku bosan hidup, aku lelah". 😁✌️ Jadi penasaran, apa yang akan dikatakan seorang atheis tentang kematian ya ?  ~~~ 👻 ~~~ Pagi itu ketika dalam perjalanan ke luar kota, notifasi hp ku berbunyi mena...