Langsung ke konten utama

Setan Gunung Ciremai

Dia menoleh dan tersenyum.  Diulurkannya tangannya untuk membantu menaiki undakan akar pohon dan bebatuan.  Sejenak ku tertegun.  Sekilas terbaca sesuatu yang tidak disangka dan tidak direncanakan.

Entah setan mana yang merasuki dan menutup matanya.  Mungkin pula hantu penunggu gunung Ciremai yang tiba-tiba tergoda untuk mengganggu.  Ataukah setan yang merasuki, atau memang ada malaikat yang Diperintahkan untuk datang dan memberikan berkah ?

Sorot matanya terlihat tidak biasa, genggaman tangannya erat menghangatkan.  Jelas terlihat dan dipahami tanpa harus diucapkan dengan kata-kata.  Sejenak terlena, membangkitkan rasa yang telah lama sirna.


ilustrasi oleh model
lokasi : habitat Panthera pardus melas, jalur pendakian Gn.Ciremai via Linggarjati


~~~   👻 ... 👻 ... 👻   ~~~


Dalam perjalanan pulang, tak hentinya kami bercanda.  Tangannya tak lepas menggenggap tangan ku atau merangkul pundakku.

"Kalau nikah nanti, kita mau pakai baju apa ?"

Ku menoleh dan tersenyum sambil menatap matanya mencari hal yang tersembunyi, mencoba membaca pikirannya, "Yakin?  Apa kemudian hari gak merasa terjebak dengan tante-tante?  Umur kita beda jauh banget, hampir 20 tahun, dan banyak hal lain yang berbeda jauh."

Hati kecil ku memberikan isyarat untuk tidak terlena karena rasa sesaat.  Otak ku berputar lebih logis... Usia, pendidikan, adat, tata krama, latar belakang keluarga dan pergaulan, jauh banget perbedaannya.  Semua mempengaruhi pola pikir dan perilaku, pasti bakal banyak perselisihan.  Terbukti dalam perjalanan 4 hari itu, pada beberapa kali obrolan, perbedaan pendapat tidak diselesaikan dengan solusi dan kesepakatan, tapi dia lebih memilih diam menghentikan percakapan atau mengganti topik bahasan.


~~~  ♨♨♨  ~~~


matahari terbit dilihat dari dalam tenda


2 bulan kemudian sebuah kegiatan kemping membawa kami kembali dalam perjalanan bersama, kali ini hanya kegiatan 2 hari 1 malam.   Sesuatu yang tak terucap terbuka sudah disela-sela padatnya kegiatan.  Kesimpulan yang aku yakini adalah dia butuh "teman" lawan jenis bukan menginginkan seorang pasangan, dan aku muak dengan kenyataan ini.  

Dibebarapa pertemuan dan kegiatan berikutnya, mulai banyak masukan dan informasi dari teman-teman di komunitas tentang dia dan apa yang aku tidak ketahui, bahkan foto-foto mesra dia dan perempuan lain.  Kenapa para lelaki bodoh itu hanya menginginkan tubuh, padahal jika mereka mencintai setulus hati, pasti akan didapat keamanan dan kenyamanan selamanya.  


~~~  👽 👾 💀 ~~~


Setahun sudah berlalu sejak setan gunung Ciremai mengganggu ketenangan batin yang sudah lama terlelap.  Sebuah foto di sosial media menjelaskan semuanya, dan dalam obrolan di grup pertemanan dia mengkonfirmasi berita itu benar.  

Dia menikah dengan perempuan itu tanpa ada pembicaraan atau pemberitahuan padaku.  Terbukti sudah yang kucurigai dan kurasakan selama ini.  Tidak akan ku tangisi atau kusesali, hanya sebuah catatan di hati.


jalur pendakian gunung Ciremai via Linggarjati


Banyak hal yang telah dan akan terjadi, semua itu mendewasakan pribadi, menjadikannya lebih berhati-hati dalam bersikap dan mengambil keputusan.


 ~~~  😄 😃 😄  ~~~


(💁 Mohon maaf, kesamaan nama tokoh, peristiwa dan tempat, hanyalah kebetulan semata, karena ini hanya sebuah cerita)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KeRuPuK

Hari itu, jumat cerah cerah. Saat kami mengunjungi sebuah hotel berbintang di kota Bandung. Berjalan menelusuri lorong-lorong dan memasuki beberapa ruangan yang sunyi namun bersih, ramah dan hangat. Menikmati dan mengagumi arsitektur masa kolonial. Klasik, anggun dan megah. Bersatu apik dengan tatanan interior modern, rapi dan wangi. Seorang pelayan di ruang makan Hotel Savoy Homann   (photo by Primas Onnie) Hingga sampailah kami di sebuah ruangan yang sedang dipersiapkan untuk makan siang.   Tiba-tiba pandangan ku tersita ke seberang ruangan, di satu sudut ruang itu agak menyendiri.  Sosok itu... Dia diam disana, begitu mempesona dan indah. Aura kuat terpancar dari tubuhnya. Seolah memintaku untuk mendekat.  Sesaat jiwa yang lapar tak kuat menahan godaannya tuk mencicipi, setelah lelah seharian berjalan mengarungi dunia fana. Ah...  Tak kuat rasanya.  Tapi beranikah aku memintanya? Malu...  Itu yang ada dalam benakku saat itu. Sekilas ku l...

Mati Lampu

Tidak pernah terpikir sedikit pun  soal kematian walau pernah berencana untuk bunuh diri ketika berumur 7 tahun.  Tapi akhir-akhir ini kematian  membayangi di mata. Sebuah makam Tionghoa Bukan kuatir atau ketakutan tentang apa yang akan terjadi setelah kematian atau bagaimana proses kematian itu. Ah... Entah bagaimana menjabarkannya. 😕 Bayangan ex pacar, papa, teman, bahkan kucing ku  yang semua tiba-tiba meninggal tanpa ada gejala sakit parah, masih membuat sesak dada dan berlinang air mata. Kematian tidak seperti lampu mati yang bisa ditekan saklar nya untuk menyalakannya kembali. Bahkan penguasa dunia paling diktator dan paling berkuasa pun tidak dapat mengatur kematian. Mungkin memang hanya drakula yang tidak bisa mati dan drakula pun suatu saat akan mengatakan "aku bosan hidup, aku lelah". 😁✌️ Jadi penasaran, apa yang akan dikatakan seorang atheis tentang kematian ya ?  ~~~ 👻 ~~~ Pagi itu ketika dalam perjalanan ke luar kota, notifasi hp ku berbunyi mena...